Wakil Grand Syekh Al-Azhar, Mohammed Abdel Rahman Ad-Duweiny, menyebut pihaknya akan meningkatkan kualitas seleksi dan persiapan para calon mahasiswa RI sebelum berangkat ke Al-Azhar.
Upaya seperti seleksi online dan pengiriman delegasi untuk seleksi langsung sedang dipertimbangkan guna memastikan kualitas pendidikan yang diterima calon mahasiswa.
“Kami juga sedang mempertimbangkan nantinya sekiranya diperlukan untuk mengutus delegasi dari Al-Azhar untuk melakukan seleksi atau ujian langsung jika sekiranya dipandang perlu. Kami juga sedang mengupayakan untuk menutup segala celah yang mungkin digunakan oleh orang-orang untuk melakukan upaya-upaya yang tidak sesuai dengan aturan, dan kami akan membuat satu sistem di mana pelajar nantinya bisa secara langsung berinteraksi dengan pihak kami,” kata Ad-Duweiny saat bertemu Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (21/6).
Kebijakan tersebut tertuang dalam keputusan Majelis Tinggi Al-Azhar Nomor 319 yang menunjuk Markaz Tatwir (panitia seleksi) Al-Azhar bekerja sama dengan Kementerian Agama RI.
“Terima kasih kepada Al-Azhar yang telah memberikan beasiswa dan ada panitia seleksi yang bekerja sama dengan Kementerian Agama. Kerja sama agar lebih ditingkatkan, supaya persiapan-persiapan [seleksi] itu dilakukan di Indonesia. Sehingga ketika berada di Mesir, pelajar Indonesia bisa langsung beradaptasi,” kata Ma’ruf Amin.
Untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan kedua negara, Ma’ruf mengungkapkan selain menerima beasiswa Mesir, Indonesia juga siap memberikan beasiswa bagi mahasiswa Mesir yang ingin melanjutkan studi di Indonesia.
“Kami juga dari Indonesia menawarkan [beasiswa bagi] pelajar Mesir untuk belajar tentang ilmu-ilmu yang ada di Indonesia. Kami punya Universitas namanya Universitas Islam Internasional Indonesia. Dan pemerintah [Indonesia] menyediakan pelajaran khusus untuk para pelajar dari luar negeri untuk belajar tentang Islam di Indonesia,” ungkapnya.
Terkait dengan tawaran beasiswa bagi pelajar Mesir untuk mengenyam pendidikan tinggi di Indonesia, Ad-Duweiny mengapresiasinya.
“Kami sangat senang mendengar tawaran dari Yang Mulia bagi masyarakat Mesir untuk bisa belajar di Indonesia. Dan saya yakin akan banyak masyarakat Mesir yang tertarik dengan tawaran ini. Bahkan saya juga mendapat informasi dari Kedutaan Mesir di Jakarta bahwasanya saat ini ada sekitar 500 mahasiswa Mesir yang sedang belajar di Indonesia,” imbuhnya.